Adalah umat islam yang selalu berpegang teguh dengan
Sunnat Al-Rasul SAW.
Sunnah ada 3 macam:
- Qauliyyah
- Fi`liyyah
Qauliyyah
Merupakan perkataan atau sabda Rasulullah SAW yang
didalamnya menerengkan hukum-hukum agama dan maksud Al-Quran yang berisi
peradaban, hikmah, ilmu pengetahuan, dan akhlak. Sunnah qauliyah ini juga
dinamakan khabar, hadits, atau sunnah
Contoh:
Berpuasalah kamu karena melihat (hilal) dan
berhari-rayalah kamu karena melihat (hilal). HR. Bukhari dan Muslim
Fi`liyyah
Adalah perbuatan nabi yang berdasarkan tuntunan
rabbani untuk ditiru dan diteladani yang kemudian dinukilkan oleh para sahabat
Contoh:
·
Shalatlah
kamu sekalian sebagaimana kamu melihat saya melaksanakan shalat ( HR Bukhari
dan Muslim )
·
Ambillah daripadaku cara – cara mengerjakan haji
( HR Muslim ).
Taqririyyah
Nabi tidak pernah memuji membangga-bangkakan dirinya
sendiri, dan tidak pernah memerintahkan siapa saja untuk memujinya/ merekayasa
orang agar memujinya, akan tetapi apabila ada sebahagian Shabat muji
kepadanya dan menerima dengan senang hati
Contoh:
Seseorang bernama Ka`b Ibn Zuhair Ibn Abi Salmah yang
selalu menyaci maki Rasul dan para Shabatnya dengan mengatakan “Muhammad sering
minum-minuman keras beserta Shabatnya sampai teler dan kemudian mengucapkan
hal-hal yang diluar nalar (red: Wahyu)
Lambat laun para Shahabat mengetahui ikhwal Ka`b tersebut.
Dan berencana menangkapnya, akan tetapi sebelum para Sahabat melukan
penangkapan Ka`b Ibn Zuhair sudah ketakutan sehingga pada suatu pagi datang ke
Madinah setelah shalat subuh menjumpai baginda Rasulullah dengan muka ditutup
dengan kain (sorban merah) dengan mengatakan “ Muhammad saya dengar anda dicacimaki
oleh seorang yang bernama Ka`b Ibn Zuhair dan para Shabat anda ingin
menangkapnya ”Rasul menjawab “ia ...”, ia pun bertantanya kembali “kalu dia kesini
dan meminta maaf kapada baginda, apakah baginda akan memaafkannya...”
Nabi menjawab “ia saya akan selalu memaafkannya..”
Ka`b bertanya lagi “ kalau dia masuk islam kira-kira menerima atau justru
menolaknya” Nabi menjawab ”... ia Saya menerimanya dan saya percaya
dengannya...”
Akhirnya dia buka tutup mukanya ...” ana Ka`ab Ibn Zuhair if`al maa syi`ta bie..
(saya-lah orangnya yang selalu mencacimaki baginda) kemudian Ka`b langsung
berikrar masuk islam.
Dalam posisi Nabi dan Ka`b Ibn Zuhair lutut keduanya
saling bersentuhan tangannya berada tepat di atas paha Rasul dengan mengatakan:
Baanat su`adu faqalbil yauma
matbuulu * mutayamun israha lam yufda makbulu
Tas`alwu satutujana baiha
wakiluhumu * innaka yabna abi salma la maktuulu
Wa qalla kullu holily kuntu
amuluhu * la ulhiyannaka inni angka masyhulu
Fakultu khollu sabili
laabalakumu * fakullu ma kaddara rohmanu maf`ulu
Kullubni unsta awain tolat
salamatuhu * yauman `ala alaatin hatba a mahmulu
Nubihtu anna rasulallahi au
`adani * wal afwu inda rosulilahi ma`muulu
Mahlan haza kalladzi a`thoka
nafilatan * qur`ani fihi mawaidu watafsilu
Lakod akumu man la yakumu bihi
* arowa asmauma la yasmaul filu
Alhasil isinya mujumuji Nabi Muhammad
adalah seorang yang mulya, pemaaf dan gagah berani sukses menegakkan kebanaran
dalam panji agama islam
Setelah dipuji kemudian Rasul
memberikan cindra mata
berupa jubah (sharban) belang-belang (burdah) yang
sedang dikenakan dan sekarang masih tersimpan rapih di museum Aya Sofiya Turki.
Maka setiap ada kashidah/
syiir yang isinya memuji Nabi dinamakan Kosidah
al-burdah.
Nah Nabi sendiri tidak meminta
untuk dipuji dan ada Shahabat yang memuji Nabi pun menerima
dengan senang hati hal yang demikian dinamakan sunnah Taqririyah
bukan bid`ah.
Burdah yang paling terkenal di
Indonesia yaitu karangan Abu Said al-Bushiri, suatu ketika beliau sakit struk (lumpuh) selama satu bulan, pada suatu malam
tidur dan dalam tidurnya
bermimpi ketemu dengan nabi Muhammad SAW, kemudian mengatakan “Wahai Rasulullah saya
mau membuat syiir yang isinya memuji and, Nabi dalam mimpinya memnjawab
“ia ..buatlah..!!”
Dalam satu minggui kemudian
mimpi ketemu kembali dengan
baginda Rasul dan mengatakan ”sudah selesai ya Rasul syiir yang telah aku buat jumlahnya 154 bait,….”
Coba bacakan saya akan mendengarnya jawab Rasulullah
Setelah selesai membaca radia `anhu wa masaha jazadahu kemudian rasul tersentum
sembari mengusap badan Imam al-Bushiri ra. dengan tangan beliau dan tanpa disadari langsung sembuh yang tadinya
sakit lumpuh:
أمنْ تذكر جيرانٍ بذى ســــلمٍ مزجْتَ دمعا
جَرَى من مقلةٍ بـــدمِ
Amin tadzak kurijî rânim bidzî salami mazatta
dam'an jarô mim muqlatim bidami
Apakah karena mengingat para kekasih di Dzi
Salam. Kau campurkan air mata di pipimu dengan darah.
أَمْ هبَّتِ الريحُ مِنْ تلقاءِ كاظمـــةٍ وأَومض البرق
في الظَّلْماءِ من إِضـمِ
Am habbatir rîhu min tilqôi kâzhimatin wa
aumadhol barqu fizh zholmâi min idhomi
Ataukah karena angin berhembus dari arah
Kazhimah.
Dan kilat berkilau di lembah Idlam dalam gulita malam.
Dan kilat berkilau di lembah Idlam dalam gulita malam.
فما لعينيك إن قلت اكْفُفا هَمَتــا وما لقلبك إن قلت
استفق يهــــمِ
Famâ li'ainaika in qultakfufâhamatâ wamâ
liqolbika in qultastafiq yahimi
Mengapa bila kau tahan air matamu ia tetap
basah.
Mengapa bila kau sadarkan hatimu ia tetap gelisah.
Mengapa bila kau sadarkan hatimu ia tetap gelisah.
أيحسب الصبُ أنّ الحب منكتـــمٌ ما بين منسجم منه
ومضْطَّــــــرمِ
Ayah sabush sobbu an nalhubba
munkatimun mâbaina munsajimim minhu wamuttorimi
Apakah sang kekasih kira bahwa tersembunyi
cintanya.
Diantara air mata yang mengucur dan hati yang bergelora.
Diantara air mata yang mengucur dan hati yang bergelora.
لولا الهوى لم ترق دمعاً على طـللٍ ولا أرقْتَ لذكر
البانِ والعَلــــمِ
Laulal hawâ lamturiq dam'an 'alâ tolali walâ
ariqta lidzik rilbâ niwal'alami
Jika bukan karena cinta takkan kautangisi puing
rumahnya.
Takkan kau bergadang untuk ingat pohon Ban dan ‘Alam.
Takkan kau bergadang untuk ingat pohon Ban dan ‘Alam.
فكيف تنكر حباً بعد ما شــهدتْ به عليك عدول الدمع
والســــقمِ
Fakai fatunkiru hubban ba'damâ
syahidat bihî 'alaika 'udûlud dam'ai wassaqomi
Dapatkah kau pungkiri cinta, sedang air mata dan
derita.
Telah bersaksi atas cintamu dengan jujur tanpa dusta.
Telah bersaksi atas cintamu dengan jujur tanpa dusta.
وأثبت الوجدُ خطَّيْ عبرةٍ وضــنىً مثل البهار على خديك
والعنــــمِ
Kesedihanmu timbulkan dua garis tangis dan kurus
lemah.
Bagaikan bunga kuning di kedua pipi dan mawar merah.
Bagaikan bunga kuning di kedua pipi dan mawar merah.
نعمْ سرى طيفُ منْ أهوى فأرقـني والحب يعترض اللذات
بالألــــمِ
Memang terlintas dirinya dalam mimpi hingga
kuterjaga.
Tak hentinya cinta merindangi kenikmatan dengan derita.
Tak hentinya cinta merindangi kenikmatan dengan derita.
يا لائمي في الهوى العذري معذرة مني إليك ولو أنصفت لم
تلــــمِ
Maafku untukmu wahai para pencaci gelora
cintaku.
Seandainya kau bersikap adil takkan kau cela aku.
Seandainya kau bersikap adil takkan kau cela aku.
عَدتْكَ حالِيَ لا سِرِّي بمســـــتترٍ عن الوشاة ولا
دائي بمنحســــمِ
Kini kau tahu keadaanku, pendusta pun tahu
rahasiaku.
Padahal tidak juga kunjung sembuh penyakitku.
Padahal tidak juga kunjung sembuh penyakitku.
محضْتني النصح لكن لست أســمعهُ إن المحب عن العذال في
صــممِ
Begitu tulus nasihatmu tapi tak kudengar
semuanya.
Karena untuk para pencaci, sang pecinta tuli telinganya.
Karena untuk para pencaci, sang pecinta tuli telinganya.
إنى اتهمت نصيحَ الشيب في عذَلٍ والشيبُ أبعدُ في نصح عن
التهــمِ
Aku kira ubanku pun turut mencelaku.
Padahal ubanku pastilah tulus memperingatkanku.
Padahal ubanku pastilah tulus memperingatkanku.
Peringatan akan Bahaya Hawa Nafsu
فإنَّ أمَارتي بالسوءِ ما أتعظـــتْ من جهلها بنذير
الشيب والهـــرمِ
Sungguh hawa nafsuku tetap bebal tak
tersadarkan.
Sebab tak mau tahu peringatan uban dan kerentaan.
Sebab tak mau tahu peringatan uban dan kerentaan.
ولا أعدّتْ من الفعل الجميل قـرى ضيفٍ ألمّ برأسي غيرَ
محتشـــم
Tidak pula bersiap dengan amal baik untuk
menjamu.
Sang uban yang bertamu di kepalaku tanpa malu-malu.
Sang uban yang bertamu di kepalaku tanpa malu-malu.
لو كنتُ أعلم أني ما أوقـــرُه كتمتُ سراً بدا لي منه
بالكتــمِ
Jika kutahu ku tak menghormati uban yang
bertamu.
Kan kusembunyikan dengan semir rahasia ketuaanku itu.
Kan kusembunyikan dengan semir rahasia ketuaanku itu.
منْ لي بردِّ جماحٍ من غوايتهـــا كما يُردُّ جماحُ
الخيلِ باللُّجُــــمِ
Siapakah yang mengembalikan nafsuku dari
kesesatan.
Sebagaimana kuda liar dikendalikan dengan tali kekang.
Sebagaimana kuda liar dikendalikan dengan tali kekang.
فلا ترمْ بالمعاصي كسرَ شهوتهـــا إنَّ الطعام يقوي
شهوةَ النَّهـــمِ
Jangan kau tundukkan nafsumu dengan maksiat.
Sebab makanan justru perkuat nafsu si rakus pelahap.
Sebab makanan justru perkuat nafsu si rakus pelahap.
والنفسُ كالطفل إن تُهْملهُ شبَّ على حب الرضاعِ وإن
تفطمهُ ينفطــمِ
Nafsu bagai bayi, bila kau biarkan akan tetap
menyusu.
Bila kau sapih ia akan tinggalkan menyusu itu.
Bila kau sapih ia akan tinggalkan menyusu itu.
فاصرفْ هواها وحاذر أن تُوَليَــهُ إن الهوى ما تولَّى
يُصْمِ أو يَصِـمِ
Maka kendalikan nafsumu, jangan biarkan ia
berkuasa.
Jika kuasa ia akan membunuhmu dan membuatmu cela
Jika kuasa ia akan membunuhmu dan membuatmu cela
وراعها وهي في الأعمالِ ســائمةٌ وإنْ هي استحلتِ المرعى
فلا تُسِمِ
Gembalakanlah ia, ia bagai ternak dalam amal
budi.
Janganlah kau giring ke ladang yang ia sukai.
Janganlah kau giring ke ladang yang ia sukai.
كمْ حسنتْ لذةً للمرءِ قاتلــةً مـن حيث لم يدرِ أنَّ
السم فى الدسـمِ
Kerap ia goda manusia dengan kelezatan yang
mematikan.
Tanpa ia tahu racun justru ada dalam lezatnya makanan.
Tanpa ia tahu racun justru ada dalam lezatnya makanan.
أستغفرُ الله من قولٍ بلا عمــــلٍ لقد نسبتُ به نسلاً
لذي عُقـــــُمِ
Kumohon ampunan Allah karena bicara tanpa
berbuat.
Kusamakan itu dengan keturunan bagi orang mandul.
Kusamakan itu dengan keturunan bagi orang mandul.
أمْرتُك الخيرَ لكنْ ما ائتمرْتُ بـه وما اسـتقمتُ فما
قولى لك استقـمِ
Kuperintahkan engkau suatu kebaikan yang tak
kulakukan.
Tidak lurus diriku maka tak guna kusuruh kau lurus.
Tidak lurus diriku maka tak guna kusuruh kau lurus.
ولا تزودتُ قبل الموت نافلـــةً ولم أصلِّ سوى فرضٍ ولم
اصــــمِ
Aku tak berbekal untuk matiku dengan ibadah
sunnah.
Tiada aku dan puasa kecuali hanya yang wajib saja.
Tiada aku dan puasa kecuali hanya yang wajib saja.
Pujian Kepada Nabi SAW
ظلمتُ سنَّةَ منْ أحيا الظلام إلـــى إنِ اشتكتْ قدماه
الضرَ من ورمِ
Kutinggalkan sunnah Nabi yang sepanjang malam.
Beribadah hingga kedua kakinya bengkak dan keram.
Beribadah hingga kedua kakinya bengkak dan keram.
وشدَّ من سغبٍ أحشاءه وطـــوى تحت الحجارة كشْحاً مترف
الأدمِ
Nabi yang karena lapar mengikat pusarnya dengan
batu.
Dan dengan batu mengganjal Perutnya yang halus itu.
Dan dengan batu mengganjal Perutnya yang halus itu.
وراودتْه الجبالُ الشمُ من ذهــبٍ عن نفسه فأراها أيما
شــــممِ
Kendati gunung emas menjulang menawarkan
dirinya.
la tolak permintaan itu dengan perasaan bangga.
la tolak permintaan itu dengan perasaan bangga.
وأكدتْ زهده فيها ضرورتُـــه إنَّ الضرورة لا تعدو على
العِصَمِ
Butuh harta namun menolak, maka tambah
kezuhudannya.
Kendati butuh pada harta tidaklah merusak kesuciannya.
Kendati butuh pada harta tidaklah merusak kesuciannya.
وكيف تدعو إلى الدنيا ضرورةُ منْ لولاه لم تُخْرجِ
الدنيا من العـدمِ
Bagaimana mungkin Nabi butuh pada dunia.
Padahal tanpa dirinya dunia takkan pernah ada.
Padahal tanpa dirinya dunia takkan pernah ada.
محمد سيد الكونين والثقليــــن والفريقين من عُرْب ومنْ
عجــمِ
Muhammadlah pemimpin dunia akherat.
Pemimpin jin dan manusia, bangsa Arab dan non Arab.
Pemimpin jin dan manusia, bangsa Arab dan non Arab.
نبينا الآمرُ الناهي فلا أحــــدٌ أبرَّ في قولِ لا منه
ولا نعــــمِ
Nabilah pengatur kebaikan pencegah mungkar.
Tak satu pun setegas ia dalam berkata ya atau tidak.
Tak satu pun setegas ia dalam berkata ya atau tidak.
هو الحبيب الذي ترجى شفاعـته لكل هولٍ من الأهوال
مقتحـــمِ
Dialah kekasih Allah yang syafa’atnya diharap.
Dari tiap ketakutan dan bahaya yang datang menyergap.
Dari tiap ketakutan dan bahaya yang datang menyergap.
دعا إلى الله فالمستمسكون بــه مستمسكون بحبلٍ غير
منفصـــمِ
Dia mengajak kepada agama Allah yang lurus.
Mengikutinya berarti berpegang pada tali yang tak terputus.
Mengikutinya berarti berpegang pada tali yang tak terputus.
فاق النبيين في خَلقٍ وفي خُلـُقٍ ولم يدانوه في علمٍ
ولا كـــرمِ
Dia mengungguli para Nabi dalam budi dan rupa.
Tak sanggup mereka menyamai ilmu dan kemuliaannya.
Tak sanggup mereka menyamai ilmu dan kemuliaannya.
وكلهم من رسول الله ملتمـــسٌ غرفاً من البحر أو رشفاً من
الديمِ
Para Nabi semua meminta dari dirinya.
Seciduk lautan kemuliaannya dan setitik hujan ilmunya.
Seciduk lautan kemuliaannya dan setitik hujan ilmunya.
وواقفون لديه عند حدهــــم من نقطة العلم أو من شكلة
الحكمِ
Para Rasul sama berdiri di puncak mereka.
Mengharap setitik ilmu atau seonggok hikmahnya.
Mengharap setitik ilmu atau seonggok hikmahnya.
فهو الذي تم معناه وصورتــه ثم اصطفاه حبيباً بارئُ
النســـمِ
Dialah Rasul yang sempurna batin dan lahirnya.
Terpilih sebagai kekasih Allah pencipta manusia.
Terpilih sebagai kekasih Allah pencipta manusia.
منزهٌ عن شريكٍ في محاســـنه فجوهر الحسن فيه غير
منقســـمِ
Dalam kebaikanya, tak seorang pun menyaingi.
Inti keindahannya takkan bisa terbagi-bagi.
Inti keindahannya takkan bisa terbagi-bagi.
دعْ ما ادعتْهُ النصارى في نبيهم واحكم بما شئت مدحاً
فيه واحتكم
Jauhkan baginya yang dikatakan Nasrani pada
Nabinya.
Tetapkan bagi Muhammad pujian apapun kau suka.
Tetapkan bagi Muhammad pujian apapun kau suka.
وانسب إلى ذاته ما شئت من شرف وانسب إلى قدره ما شئت من
عظمِ
Nisbatkan kepadanya segala kemuliaan
sekehendakmu.
Dan pada martabatnya segala keagungan yang kau mau.
Dan pada martabatnya segala keagungan yang kau mau.
فإن فضل رسول الله ليس لــــه حدٌّ فيعرب عنه ناطقٌ
بفــــــمِ
Karena keutamaannya sungguh tak terbatas.
Hingga tak satupun mampu mengungkapkan dengan kata.
Hingga tak satupun mampu mengungkapkan dengan kata.
لو ناسبت قدرَه آياتُه عظمــــاً أحيا اسمُه حين يدعى
دارسَ الرممِ
Jika mukjizatnya menyamai keagungan dirinya.
Niscaya hiduplah tulang belulang dengan disebut namanya.
Niscaya hiduplah tulang belulang dengan disebut namanya.
لم يمتحنا بما تعيا العقولُ بـــه حرصاً علينا فلم
نرْتبْ ولم نهـــمِ
Tak pernah ia uji kita dengan yang tak diterima
akal.
Dari sangat cintanya, hingga tiada kita ragu dan bimbang.
Dari sangat cintanya, hingga tiada kita ragu dan bimbang.
أعيا الورى فهمُ معناه فليس يُرى في القرب والبعد فيه
غير مُنْفحـمِ
Seluruh mahluk sulit memahami hakikat Nabi.
Dari dekat atau jauh, tak satu pun yang mengerti.
Dari dekat atau jauh, tak satu pun yang mengerti.
كالشمس تظهر للعينين من بعُـدٍ صغيرةً وتُكلُّ الطرفَ من
أمَـــمِ
Bagaikan matahari yang tampak kecil dari
kejauhan.
Padahal mata tak mampu melihatnya bila berdekatan.
Padahal mata tak mampu melihatnya bila berdekatan.
وكيف يُدْرِكُ في الدنيا حقيقتـَه قومٌ نيامٌ تسلوا عنه
بالحُلُــــــمِ
Bagaimana seseorang dapat ketahui hakikat Sang
Nabi
Padahal ia sudah puas bertemu dengannya dalam mimpi
Padahal ia sudah puas bertemu dengannya dalam mimpi
فمبلغ العلمِ فيه أنه بشــــــرٌ وأنه خيرُ خلقِ الله
كلهــــــمِ
Puncak Pengetahuan tentangnya ialah bahwa ia
manusia
Dan ia adalah sebaik baik seluruh ciptaan Allah
Dan ia adalah sebaik baik seluruh ciptaan Allah
وكلُ آيٍ أتى الرسل الكرام بها فإنما اتصلتْ من نوره
بهــــمِ
Segala mukjizat para Rasul mulia sebelumnya
Hanyalah pancaran dari cahayanya kepada mereka
Hanyalah pancaran dari cahayanya kepada mereka
فإنه شمسُ فضلٍ هم كواكبُهــا يُظْهِرنَ أنوارَها للناس
في الظُلـمِ
Dia matahari keutamaan dan para Nabi bintangnya
Bintang hanya pantulkan sinar mentari menerangi gulita
Bintang hanya pantulkan sinar mentari menerangi gulita
أكرمْ بخَلْق نبيّ زانه خُلـُـــقٌ بالحسن مشتملٍ بالبشر
متَّســـــمِ
Alangkah mulia paras Nabi yang dihiasi pekerti
Yang memiliki keindahan dan bercirikan wajah berseri
Yang memiliki keindahan dan bercirikan wajah berseri
كالزهر في ترفٍ والبدر في شرفٍ والبحر في كرمٍ والدهر في
هِمَمِ
Kemegahannya bak bunga, kemuliaannya bak purnama
Kedermawanannya bak lautan, kegairahannya bak sang waktu
Kedermawanannya bak lautan, kegairahannya bak sang waktu
كانه وهو فردٌ من جلالتــــه في عسكرٍ حين تلقاه وفي
حشـمِ
la bagaikan dan memang tiada taranya dalam
keagungan
Ketika berada di sekitar pembantunya dan di tengah pasukan
Ketika berada di sekitar pembantunya dan di tengah pasukan
كأنما اللؤلؤ المكنون فى صدفٍ من معْدِنَي منطقٍ منه
ومُبْتَســم
Bagai mutiara yang tersimpan dalam kerangnya
Dari kedua sumber, yaitu ucapan dan senyumannya
Dari kedua sumber, yaitu ucapan dan senyumannya
لا طيبَ يعدلُ تُرباً ضم أعظُمَـــهُ طوبى لمنتشقٍ منه
وملتثـــــم
Tiada keharuman melebihi tanah yang mengubur
jasadnya
Beruntung orang yang menghirup dan mencium tanahnya
Beruntung orang yang menghirup dan mencium tanahnya
Kelahiran Sang Nabi Muhammad SAW
أبان مولدُه عن طيب عنصــره يا طيبَ مبتدأٍ منه
ومختتــــمِ
Kelahiran Sang Nabi menunjukkan kesucian dirinya
Alangkah eloknya permulaan dan penghabisannya
Alangkah eloknya permulaan dan penghabisannya
يومٌ تفرَّس فيه الفرس أنهــــمُ قد أُنْذِروا بحلول
البؤْس والنقـمِ
Lahir saat bangsa Persia berfirasat dan merasa
Peringatan akan datangnya bencana dan angkara murka
Peringatan akan datangnya bencana dan angkara murka
وبات إيوان كسرى وهو منصدعٌ كشملِ أصحاب كسرى غير
ملتئـمِ
Dimalam gulita singgasana kaisar Persia hancur
terbelah
Sebagaimana kesatuan para sahabat kaisar yang terpecah
Sebagaimana kesatuan para sahabat kaisar yang terpecah
والنار خامدةُ الأنفاسِ من أسـفٍ عليه والنهرُ ساهي
العينِ من سدمِ
Karena kesedihan yang sangat, api sesembahan
padam
Sungai Eufrat pun tak mengalir dari duka yang dalam
Sungai Eufrat pun tak mengalir dari duka yang dalam
وساءَ ساوة أنْ غاضت بحيرتُهــا ورُدَّ واردُها بالغيظ
حين ظمــي
Penduduk negeri sawah bersedih saat kering
danaunya
Pengambil air kembali dengan kecewa ketika dahaga
Pengambil air kembali dengan kecewa ketika dahaga
كأنّ بالنار ما بالماء من بــــلل حزْناً وبالماء ما
بالنار من ضَــرمِ
Seakan sejuknya air terdapat dalam jilatan api
Seakan panasnya api terdapat dalam air, karena sedih tak terperi
Seakan panasnya api terdapat dalam air, karena sedih tak terperi
والجنُ تهتفُ والأنوار ساطعــةٌ والحق يظهرُ من معنىً
ومن كَلِـمِ
Para jin berteriak sedang cahaya terang memancar
Kebenaran pun tampak dari makna kitab suci maupun terujar
Kebenaran pun tampak dari makna kitab suci maupun terujar
عَمُوا وصمُّوا فإعلانُ البشائر لــمْ تُسمعْ وبارقةُ
الإنذار لم تُشــــَمِ
Mereka buta dan tuli hingga kabar gembira tak
didengarkan
Datangnya peringatan pun tak mereka hiraukan
Datangnya peringatan pun tak mereka hiraukan
من بعد ما أخبر الأقوامَ كاهِنُهُمْ بأن دينَهم المعوجَّ
لم يقـــــمِ
Setelah para dukun memberi tahu mereka
Agama mereka yang sesat takkan bertahan lama
Agama mereka yang sesat takkan bertahan lama
وبعد ما عاينوا في الأفق من شُهُب منقضّةٍ وفق ما في
الأرض من صنمِ
Setelah mereka saksikan kilatan api yang jatuh
dilangit
Seiring dengan runtuhnya semua berhala dimuka bumi
Seiring dengan runtuhnya semua berhala dimuka bumi
حتى غدا عن طريق الوحي منهزمٌ من الشياطين يقفو إثر
مُنـــهزمِ
Hingga lenyap dan pintu langitNya
Satu demi satu syetan lari tunggang langgang tak berdaya
Satu demi satu syetan lari tunggang langgang tak berdaya
كأنهم هرباً أبطالُ أبرهــــــةٍ أو عسكرٌ بالحَصَى من
راحتيه رُمِيِ
Mereka berlarian laksana lasykar Raja Abrahah
Atau bak pasukan yang dihujani kerikil oleh tangan Rasul
Atau bak pasukan yang dihujani kerikil oleh tangan Rasul
نبذاً به بعد تسبيحٍ ببطنهمـــــا نبذَ المسبِّح من
أحشاءِ ملتقــــمِ
Batu yang Nabi lempar sesudah bertasbih
digenggamannya
Bagaikan terlemparnya Nabi Yunus dan perut ikan paus.
Bagaikan terlemparnya Nabi Yunus dan perut ikan paus.
Mukzijat Nabi Muhammad SAW
جاءتْ لدعوته الأشجارُ ســـاجدةً تمشى إليه على ساقٍ بلا
قــــدمِ
Pohon-pohon mendatangi seruannya dengan
ketundukkan
Berjalan dengan batangnya dengan lurus dan sopan
Berjalan dengan batangnya dengan lurus dan sopan
كأنَّما سَطَرتْ سطراً لما كتـــبتْ فروعُها من بديعِ
الخطِّ في اللّقَـمِ
Seakan batangnya torehkan sebuah tulisan
Tulisan yang indah di tengah-tengah jalan
Tulisan yang indah di tengah-tengah jalan
مثلَ الغمامة أنَّى سار سائــــرةً تقيه حرَّ وطيسٍ
للهجير حَــــمِي
Seperti juga awan gemawan yang mengikuti Nabi
Berjalan melindunginya dari sengatan panas siang hari
Berjalan melindunginya dari sengatan panas siang hari
أقسمْتُ بالقمر المنشق إنّ لـــه من قلبه نسبةً مبرورة
القســــمِ
Aku bersumpah demi Allah pencipta rembulan
Sungguh hati Nabi bagai bulan dalam keterbelahan
Sungguh hati Nabi bagai bulan dalam keterbelahan
وما حوى الغار من خير ومن كرمٍ وكلُ طرفٍ من الكفار عنه
عـمي
Gua Tsur penuh kebaikan dan kemuliaan. Sebab
Nabi
dan Abu Bakar di dalamnya, kaum kafir tak lihat mereka
dan Abu Bakar di dalamnya, kaum kafir tak lihat mereka
فالصِّدْقُ في الغار والصِّدِّيقُ لم يَرِما وهم يقولون
ما بالغـار مــن أرمِ
Nabi dan Abu Bakar Shiddiq aman didalamnya tak
cedera
Kaum kafir mengatakan tak seorang pun didalam gua
Kaum kafir mengatakan tak seorang pun didalam gua
ظنوا الحمام وظنوا العنكبوت على خير البرية لم تنسُج ولم
تحُــــمِ
Mereka mengira merpati takkan berputar diatasnya
Dan laba laba takkan buat sarang jika Nabi didalamnya
Dan laba laba takkan buat sarang jika Nabi didalamnya
وقايةُ الله أغنتْ عن مضاعفـــةٍ من الدروع وعن عالٍ من
الأطـُمِ
Perlindungan Allah tak memerlukan berlapis baju
besi
Juga tidak memerlukan benteng yang kokoh dan tinggi
Juga tidak memerlukan benteng yang kokoh dan tinggi
ما سامنى الدهرُ ضيماً واستجرتُ به إلا ونلتُ جواراً منه
لم يُضَــــمِ
Tiada satu pun menyakiti diriku, lalu kumohon bantuan
Nabi
Niscaya kudapat pertolongannya tanpa sedikit pun disakiti
Niscaya kudapat pertolongannya tanpa sedikit pun disakiti
ولا التمستُ غنى الدارين من يده إلا استلمت الندى من خير
مستلمِ
Tidaklah kucari kekayaan dunia akhirat dari
kemurahannya
Melainkan kuperoleh sebaikbaik pemberiannya
Melainkan kuperoleh sebaikbaik pemberiannya
لا تُنكرِ الوحيَ من رؤياهُ إنّ لــه قلباً إذا نامتِ
العينان لم يَنَـــم
Janganlah kau pungkiri wahyu yang diraihnya lewat
mimpi
Karena hatinya tetap terjaga meski dua matanya tidur terlena
Karena hatinya tetap terjaga meski dua matanya tidur terlena
وذاك حين بلوغٍ من نبوتــــه فليس يُنكرُ فيه حالُ
مُحتلــــمِ
Demikian itu tatkala sampai masa kenabiannya
Karenanya tidaklah diingkari masa mengalami mimpinya
Karenanya tidaklah diingkari masa mengalami mimpinya
تبارك الله ما وحيٌ بمكتسـَــبٍ ولا نبيٌّ على غيبٍ
بمتهـــــمِ
Maha suci Allah, wahyu tidaklah bisa dicari
Dan tidaklah seorang Nabi dalam berita gaibnya dicurigai
Dan tidaklah seorang Nabi dalam berita gaibnya dicurigai
كم أبرأت وصِباً باللمس راحتُـه وأطلقتْ أرباً من ربقة
اللمـــمِ
Kerap sentuhannya sembuhkan penyakit
Dan lepaskan orang yang berhajat dari temali kegilaan
Dan lepaskan orang yang berhajat dari temali kegilaan
وأحيتِ السنةَ الشهباء دعوتـُــه حتى حكتْ غرّةً في
الأعصر الدُهُمِ
Doanya menyuburkan tahun kekeringan dan
kelaparan
Bagai titik putih di masa-masa hitam kelam
Bagai titik putih di masa-masa hitam kelam
بعارضٍ جاد أو خِلْتُ البطاحَ بهـا سَيْبٌ من اليمِّ أو
سيلٌ من العَـرِمِ
Dengan awan yang curahkan hujan berlimpah
Atau kau kira itu air yang mengalir dari laut atau lembah